Detail Cantuman  |  UPT. PERPUSTAKAAN UIN Ar-Raniry Banda Aceh

ABSTRAK
Pelaksanaan busana muslimah yang diterapkan di sekolah-sekolah sangat perlu diperhatikan, khususnya di sekolah SMKN 1 Sabang yang mana siswa/siswi masih perlu bimbingan dalam mengenakan baju seragam dan juga baju jurusan mereka. Pemerintah kota Sabang dan pihak sekolah telah menentukan untuk memberlakukan Syariat Islam khususnya dalam berpakaian di sekolah, namun demikian masih banyak siswa siswi yang berasal dari SMKN 1 Sabang yang pakaian seragamnya masih ketat,yang kurang sesuai dengan aturan busana islami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tindakan guru BK dan guru agama dalam mengatasi siswa yang tidak berpakaian muslimah dan kendala apa saja yang dihadapi olegh guru Bk dan guru agama dalam mengatasi siswa yang tidak berpakaian muslimah di SMKN 1 Sabang. Penelitian ini bersifat field research (penelitian lapangan ) dengan menggunakan metode deskriptif analisis yang dilaksanakan di SMKN 1 Sabang. Tehnik pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara, dan dokumentasi dalam pengambilan sabjek penulis menggunakan teknik purposive sampling (penarikan sampel berdasarkan tujuan ),yang berjumlah 10 orang, 1 orang guru BK, satu orang guru agama dan 8 siswa kelas II. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tindakkan guru BK dan guru agama dalam mengatasi siswa yang tidak berpakaian muslimah di SMKN 1 Sabang adalah dengan memberi semangat dan tidak bosan-bosannya membimbing siswa-siswinya, memberirikan hukuman apabila sudah melanggar sebanyak tiga kali, dan memotong pakaian yang ketat yang tidak sesuai dengan aturan yang telah ditentukan. Kendala yang dihadapi guru BK dan guru agama dalam mengatasi siswa yang tidak berpakaian muslimah, adalah tidak ada keinginan sendiri dari siswa dalam merubah cara berbusananya, dan tidak ada tanggapan positif dari pihak siswa karena siswa hanya beranggapan busana muslimah itu sangat norak dan tidak modis, ditambah lagi tidak adanya dukungan dari kedua orang tua, dan kurangnya jam pelajaran agama.