Detail Cantuman  |  UPT. PERPUSTAKAAN UIN Ar-Raniry Banda Aceh

ABSTRAK
Skripsi ini berjudul : “Kekuasaan Suami Dalam Rumah Tangga Menurut QS. Al-Baqarah Ayat 228 (Analisis Pendapat M. Quraish Shihab)”, yang menguraikan tentang konsep kekuasaan suami dalam rumah tangga menurut hukum islam, bagaimana kekuasaan suami dalam rumah tangga menurut M. Quraih Shihab dan relevansinya dengan perkembangan hukum kekeluargaan sekarang ini. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana konsep kekuasaan suami dan batasannya-batasannya dalam rumah tangga. Dalam pembahasan skripsi ini digunakan metode diskriptif-analisis. Penelitian ini bertujuan untuk menyingkap pandangan M. Quraish Shihab tentang kekuasaan suami menurut QS. Al-Baqarah ayat 228 yang membicarakan derajat sebagai landasan kekuasaan suami. Kemudian dilakukan analisis terhadap pendapat M. Quraish Shihab berkenaan dengan ayat tersebut, dari hasil analisis ditemukan bahwa kedudukan suami isteri dalam rumah tangga adalah seimbang sesuai dengan hak dan kewajibannya. Mengenai derajat yaitu derajat kepemimpinan. Tetapi kepemimpinan yang berlandaskan kelapangan dada suami untuk meringankan sebagian kewajiban isteri, maksudnya adalah perintah bagi suami untuk memperlakukan isteri mereka dengan sikap terpuji, agar mereka dapat memperoleh derajatnya, bukan kekuasaan suami yang terkesan otoriter, sebagai mana yang terjadi di sebagian keluarga dalam masyarakat kita, karena kesalahan dalam memahami kandungan tesk Al-Qur’an dan Hadis. Kebanyakan ulama berpendapat bahwa tingkat kelebihan tersebut dikarenakan suami yang memberi nafkah. Suami yang bertanggungjawab untuk menjaga, melindungi, menyediakan makanan yang cukup, pakaian, tempat tinggal untuk isteri dan anak-anaknya, dan menyediakan rasa aman kepada isteri dan anak-anaknya dalam kehidupan sehari-hari. Perbedaan yang perlu digarisbawahi dan yang kemudian meningikan dan merendahkan seseorang hanyalah nilai pengabdian dan ketakwaan kepada tuhan yang maha Esa.