No image available for this title

Text

LAFAZ RU'YA DAN HULM DALAM AL-QUR'AN



LAFAẒ RU’YA DAN ḤULM DALAM AL-QUR’AN
Nama : Raudhatun Nafisah Nim : 341002890
Tebal Skripsi : 65
Pembimbing I : Muslim Djuned, M.Ag Pembimbing II : Ummul Aiman, Lc, MA
ABSTRAK
Mimpi merupakan suatu peristiwa yang sering dialami manusia ketika tidur. Permasalahan mimpi dalam Islam mempunyai kedudukan yang sangat istimewa. Hal ini disebabkan mimpi merupakan salah satu jalan yang Allah pilih untuk menyampaikan wahyu kepada nabi-Nya melalui mimpi para nabi. Mimpi yang sering dialami manusia ada dua macam, yaitu mimpi baik (ru’ya) yang dipercaya sebagai pembawa berita baik dan mimpi buruk (ḥulm) dikenal dengan pembawa kabar buruk. Adapun dalam al-Qur’an kata ru’ya dan ḥulm disebutkan sebanyak sepuluh kali, diantaranya kata ru’ya disebutkan tujuh kali dalam surat yang berbeda yaitu terdapat dalam QS. Yusuf ayat 5, 43 (dalam ayat 43 disebutkan sebanyak dua kali penyebutannya), dan ayat 100, QS. Al-Isra’ ayat 60, QS. Aṣ-Ṣaffat ayat 105, QS. Al-Fath ayat 27. Sedangkan kata ḥulm di dalam al-Qur’an disebutkan lebih sedikit dari ru’ya, hal ini menandakan perbedaan kedudukan kedua kata tersebut di dalam al-Qur’an. Kata ḥulm disebutkan hanya tiga kali yaitu pada QS. Yusuf ayat 44 (disebutkan dua kali dalam satu ayat) dan QS. Al-Anbiya’ ayat 5. Penulis akan mengkaji secara rinci mengenai penafsiran kata ru’ya dan ḥulm di dalam al-Qur’an serta konteks ru’ya dan ḥulm dalam al-Qur’an. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian library research, yakni dengan mengumpulkan data dan menelaah bahan-bahan kepustakaan. Selain itu penulis juga menggunakan metode mauḍu’i yaitu suatu metode yang mengkhususkan penekanannya pada tema atau judul yang telah ditetapkan. Dalam metode ini semua ayat yang berkaitan dihimpun, kemudian dikaji secara mendalam dan tuntas dari semua aspek yang berkaitan. Kemudian dari hasil penelitian tersebut penulis menyimpulkan bahwa, kedudukan antara kedua lafaẓ di atas yaitu ru’ya dan ḥulm memiliki perbedaan tersendiri. Perbedaan itu terlihat dari segi kegunaan lafaẓ ru’ya yang digunakan dalam menyatakan mimpi baik dan benar yang berasal dari Allah, sedangkan ḥulm sering digunakan dalam menyampaikan mimpi buruk atau mimpi yang berasal dari setan. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwasanya dalam al-Qur’an kata yang bermakna mimpi yaitu aḥlam, sedangkan kata ḥulm diartikan sebagai usia baligh.


Ketersediaan

0033688KKI012x1.1/RAU/lPerpustakaan UIN Ar-Raniry Banda Aceh (RUANG SKRIPSI)Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
33688/2x1.1/RAU/l USHULUDDIN ILMU AL-QURAN & TAFSI
Penerbit USHULUDDIN UTH : Banda Aceh.,
Deskripsi Fisik
x; 58 hlm; 29 cm; Bibliografi 62
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
2x1.1
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain


Lampiran Berkas



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this