Detail Cantuman  |  UPT. PERPUSTAKAAN UIN Ar-Raniry Banda Aceh

RINGKASAN LAPORAN
Nama : Rita Musfira
NIM : 04120702
Fakultas/Jurusan : Ekonomi dan Bisnis Islam/D-III Perbankan Syariah
Judul : Mekanisme Produk Tabungan iB Baitullah Hasanah pada PT. BNI Syariah KCPS Bireuen
Tanggal sidang : 2 Juli 2015
Tebal LKP : 61 Halaman
Pembimbing I : Dr. Muhammad Yasir Yusuf, MA
Pembimbing II : Dr. Hafas Furqani, M. Ec

Kerja Praktik dilakukan pada PT. BNI Syariah Kantor Cabang Pembantu Syariah Bireuen yang yang terletak di Jalan Sultan Iskandar Muda No.5 Kelurahan Meunasah Capa Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen. BNI syariah merupakan salah satu lembaga keuangan yang berpegang teguh pada prinsip syariah dan bertujuan untuk mempermudah aktifitas financial serta memenuhi kebutuhan masyarakat. Kegiatan kerja praktik dilakukan pada beberapa bagian diantaranya, bagian marketing, customer service dan teller. Penulisan Laporan Kerja Praktik (LKP) ini dilakukan berdasarkan observasi dan wawancara dengan karyawan pada BNI Syariah KCPS Bireuen serta tinjauan kepustakaan. Adapun tujuan dari penulisan Laporan Kerja Praktik ini adalah untuk mengetahui bagaimana mekanisme produk tabungan iB Baitullah Hasanah pada PT. BNI Syariah KCPS Bireuen. Berdasarkan hasil kerja praktik, dapat disimpulkan bahwa produk tabungan iB Baitullah Hasanah adalah tabungan dengan akad muḍhārabah atau wadī’ah yang digunakan sebagai sarana untuk mendapatkan kepastian porsi berangkat menunaikan ibadah Haji dan merencanakan ibadah Umrah sesuai keinginan penabung dengan sistem setoran bebas atau bulanan dalam mata uang Rupiah atau USD. Mekanisme pelaksanaan tabungan ini berjalan sesuai dengan Fatwa Dewan Pengawas Syariah (DSN) No. 02/DSN-MUI/IV/2000 yang mengatur tentang tabungan wadī’ah dan tabungan muḍhārabah. Bagi hasil untuk tabungan iB Baitullah Hasanah yang menggunakan akad muḍhārabah dalam mata uang IDR yaitu 90 % untuk bank dan 10 % untuk nasabah, sedangkan dalam mata uang USD yaitu 95 % untuk bank dan 5 % untuk nasabah. Untuk tabungan iB Baitullah Hasanah dengan akad wadī’ah tidak disyaratkan adanya bagi hasil.