Detail Cantuman  |  UPT. PERPUSTAKAAN UIN Ar-Raniry Banda Aceh

ABSTRAK
Nama / Nim : Yulisa Mayasari
Fakutas / Jurusan : Syariah dan Hukum / Hukum Pidana Islam
Judul : Pembinaan Terhadap Narapidana Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 dan Hukum Islam (Study Terhadap Pembinaan Narapidana di Cabang Rutan Lhoknga)
Tanggal sidang : 27 Januari 2015
Tebal skripsi : 73 Halaman
Pembimbing I : Dr. Analiansyah, M.Ag
Pembimbing II : Arifin Abdullah, S.HI., M.H


Kata Kunci : Pembinaan Narapidana dan Kajian Deskriptif Analisis

Skripsi ini berjudul “Pembinaan Terhadap Narapidana Menurut UU No.12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan Dan Hukum Islam (Studi Terhadap Pembinaan Di Cabang RUTAN Lhoknga)”. Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah tentang pembinaan yang diberikan terhadap narapidana. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana bentuk pembinaan yang diberikan kepada narapidana, selain itu juga untuk mengetahui bagaimana hambatan-hambatan yang dihadapi di Rutan Lhkonga dalam pembinaan narapidana serta bagaimana upaya penyelesaianya. Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan dua tekhnik pengumpulan data, yaitu yang pertama dilakukan dengan studi kepustakaan (Library Research), yaitu dengan mengumpulkan data, membaca dan menelaah bahan-bahan yang bersifat teoritis, serta rujukan undang-undang yang disahkan sesuai dengan permasalahan yang diangkat. Kedua, metode penelitian lapangan (field research), yaitu dengan melakukan penelitian di lembaga yang terkait dengan pembinaan terhadap narapidana di Cabang Rutan Lhoknga dengan observasi dan wawancara secara langsung (interview). Analisa data dilakukan melalui pendekatan metode deskriptif analisis yaitu dengan memaparkan data yang diperoleh dan permasalahan-permasalahan yang timbul untuk dianalisa sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia. Dengan menggunakan metode ini, penulis akan memberikan gambaran mengenai pembinaan terhadap narapidana pada sebuah Rutan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Rutan Lhoknga tidak menempatkan tahanan tetapi juga menempatkan para narapidana. Rutan Lhoknga tidak dapat memberikan pembinaan secara maksimal terhadap narapidana hal ini dikarenakan berbagai keterbatasan yang dimiliki yaitu diantaranya kurangnya fasilitas-fasilitas pembangunan, kurangnya kualitas dan kuantitas petugas serta dukungan pemerintah baik moril maupun materil untuk mensukseskan pembinaan narapidana di Rutan Lhoknga tersebut.