Detail Cantuman  |  UPT. PERPUSTAKAAN UIN Ar-Raniry Banda Aceh
Advanced Search Beranda depanText
TRADISI KENDURI JEURAT DI DESA ALUE AMBANG KECAMATAN TEUNOM [Nomor Skripsi 4]
ABSTRAK
Tradisi kenduri jeurat berkembang secara turun temurun. Di mana dalam masyarakat desa Alue Ambang yang mayoritas beragama Islam, setiap tahun mereka mengadakan kanduri jeurat (kuburan), kenduri jeurat bagi masyarakat desa Alue Ambang sudah seperti suatu keharusan, namun bukanlah seperti kewajiban shalat yang mutlak. Apabila dalam masyarakat ada yang mempunyai makam keluarga di dalam satu komplek kuburan mereka harus ikut serta menyelenggarakan kenduri. Mereka ikut serta bergotong royong membersihkan kuburan, serta menyumbang dana untuk penyelenggaraan kenduri tersebut. Oleh sebab itu penulis menarik untuk meneliti mengenai Tradisi kenduri Jeurat di Desa Alue Ambang Kecamatan Teunom. Tujuan penulisan skripsi ini, untuk memberi gambaran tentang prosesi tradisi kenduri jeurat, serta melihat makna simbolik dalam prosesi tradisi tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu pemecahan permasalahan berdasarkan pengamatan langsung kelokasi penelitian, khususnya di kompleks perkuburan desa Alue Ambang. Teknik pengumpulan data dilapangan dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Selain itu peneliti juga menggunakan data yang berasal dari media cetak dan elektronik, laporan, dan catatan-catan yang terkait dengan objek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan prosesi tradisi kenduri jeurat dilaksanakan sekali dalam setahun yaitu pada kelima hari raya idul adha maka seluruh masyarakat desa Alue Ambang melaksanakan Tradisi Kenduri Jeurat. Tradisi ini dimulai pada siang hari yaitu semua masyarakat desa Alue Ambang membawa nasi terlebih dahulu ke komplek perkuburan. setelah shalat ashar semua masyarakat beserta para undangan dan juga anak yatim berkumpul dikompleks perkuburan tersebut untuk melaksakan do’a dan makan bersama. Pada malam hari disusul dengan pembacaan ayat suci Alquran samapai pagi hari oleh qori yang telah di undang kekompleks perkuburan tersebut. Kenduri Jeurat juga bertujuan untuk membersih kuburan dan mengirimkan do’a kepada arwah keluarga yang telah meninggal. Akan tetapi kenduri jeurat juga menjadi suatu simbol untuk bersilaturrahmi antar masyarakat.
Kata kunci: Tradisi, Kenduri Jeurat, Makna Simbolik.
Ketersediaan
0034296 KKI 01 | 34296/394.1/NOV/t | Perpustakaan UIN Ar-Raniry Banda Aceh (RUANG SKRIPSI) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
34296/394.1/NOV/t
|
Penerbit | ADAB SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM : Banda Aceh., 2015 |
Deskripsi Fisik |
vii; 56 hlm; 30 cm; Bibliografy 54-56
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
394.1
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek | |
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain