Detail Cantuman  |  UPT. PERPUSTAKAAN UIN Ar-Raniry Banda Aceh

PERTIMBANGAN HUKUM HAKIM MERINGANKAN PIDANA DALAM PERKARA PERSETUBUHAN ANAK DIBAWAH UMUR MENURUT HUKUM ISLAM
(Analisis Putusan hakim pengadilan Negeri Banda Aceh
Nomor 52/pid.Sus/2014/PN Bna)

Nama : Warzuqni
Nim : 141109164
Fakultas/prodi : Syari’ah dan Hukum/HPI
Tanggal Munaqasyah : 04 Ferbuari 2016
Lulus Dengan Nilai :
Tebal Skripsi : 65 Lembar
Pembimbing I : H. Mutiara Fahmi, Lc. MA
Pembimbing II : Edi Yuhermansyah, S. Hi.,LLM.
Kata Kunci : Pertimbangan – Meringankan - Pidana

ABSTRAK
Dalam tindak pidana persetubuhan anak dibawah umur yang diputuskan di Pengadilan Negeri Banda Aceh terdapat perbedaan antara konsep hukum Islam dengan KUHP, disini terlihat jelas ketika pengkajian putusan hakim Pengadilan Negeri Banda Aceh. Pada putusan tersebut hakim meringankan hukuman terhadap si terdakwa dengan berbagai pertimbangan diantaranya “ terdakwa berlaku sopan dipersidangan, terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi lagi dikemudian hari, sebagai wujud niat baik terdakwa, terdakwa belum pernah dihukum, terdakwa masih berusia muda”. Menurut hukum Islam tindak Pidana Persetubuhan (zina) dengan anak dibawah umur merupakan kategori jarimah ḥudud yang ancaman hukumannya telah ditetapkan oleh syara, yang tidak dapat diganggu oleh siapa pun, hakim hanya bertugas menjalankan ketentuan hukuman tersebut. Adapun permasalahan yang terdapat dalam skripsi ini ialah sebagai berikut; pertama, apa dasar pertimbangan hukum hakim dalam meringankan pidana bagi pelaku persetubuhan Anak dibawah umur dalam perkara Nomor 52/PID.SUS/2014/PN BNA. Kedua, bagaimana analisis hukum Islam terhadap pertimbangan hukum hakim pengadilan Negeri Banda Aceh dalam peringanan pidana terhadap perkara persetubuhan anak dibawah umur Nomor 52/PID.SUS/2014/PN BNA. Skripsi ini menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research) dan penelitian ini menggunakan deskriptif analisis. Sedangkan teknik pengumpulan data diperoleh dengan teknik dokumentasi dan study pustaka yakni berupa putusan hakim Pengadilan Negeri Banda Aceh dan buku buku terkait. Berdasarkan kajian yang dilakukan dalam hukum Islam pertimbangan yang digunakan hakim dalam putusan tersebut, sangat berbeda dengan pembahasan khusus dalam hukum Islam. Namun dalam hukum Islam khususnya jarimah ḥudud apabila telah terpenuhinya unsur-unsur tindak pidana persetubuhan (zina) dengan anak dibawah umur, maka hakim harus melaksanakan hukuman yang telah ditentukan oleh syara tanpa menambah, mengurangi, dan mengganti atau menunda pelaksanaannya. Akan tetapi jika salah satu unsur tidak terpenuhi, maka gugurlah hukuman hād atasnya dan akan diganti dengan hukuman ta’zīr. Dalam hal lain seorang hakim boleh mempertimbangkan hukumnya dalam situasi yang mendesak atau kondisi terpaksa, boleh mengistimbatkan hukumnya, menemukan hukum setiap kasus.