Detail Cantuman  |  UPT. PERPUSTAKAAN UIN Ar-Raniry Banda Aceh

Abstrak : Auditing merupakan proses pengumpulan dan pengevaluasian informasi dan bukti-bukti laporan keuangan dalam pelaksanaan kegiatan tertentu secara objektif. Auditing bertujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan dan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan. Dalam Islam auditing ini berfungsi sebagai proses tabayyun. Landasan syari’ahnya terdapat pada Al Qur’an surat Al-Hujurat ayat 6 yang artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jika seseorang yang fasikdatang kepadamumembawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu”. Auditor memiliki peran yang sangat pentng dalam proses auditing ini. Pada umumnya terdapat tiga jenis auditor yaitu auditor internal, pemerintah, dan independen. Dalam auditing, diperlukan auditor yang kompeten yaitu auditor yang menguasai teori dan aplikasinya dalam melakukan tugasnya dengan tetap berpedoman pada standar, landasan yuridis, dan prinsip keterbukaan. Auditor syariah harus memiliki pengetahuan yang baik akan syariat Islam, baik secara ilmu maupun praktik. Jika hanya memahami syariat Islam tanpa mempraktikkannya dalam kehidupan, kredibilitasnya sebagai seseorang yang mengawasi praktik muamalah tidak dapat dipercaya. Beberapa isu di auditing syariah yaitu mengenai integritas kebebasan, inspektur kepatuhan syari’ah, dan kurangnya kompetensi auditor syari’ah; Bibliografi : halaman 395-408